NAMA : SITI KHAIRANI ELHAKIM
BP : 1210221001
MATAKULIAH : TEORI
MAKROEKONOMI
DOSEN : Hasnah, SP, DipAgEc, M. Ec, PhD
UJIAN AKHIR SEMESTER
Jelaskan
pengaruh kebijakan berikut ini terhadap permintaan agregat dengan
menggunakan
kurva permintaan dan penawaran :
a.
peningkatan
gaji PNS
b.
penurunan
tingkat pajak
Jawab
:
|
Permintaan agregatif adalah
permintaan keseluruhan total atau permintaan seluruh lapisan masyarakat. Kurva
Permintaan Agregatif (Aggregate Demand
Curve) adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin
dibeli oleh rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah pada setiap tingkat harga.
(N. Gregory Mankiw, 2004). Pemerintah memiliki peranan yang secara empiris
tidak dapat dihindarkan dalam perekonomian dan pembangunan ekonomi suatu negara.
Hal ini dapat diwujudkan dalam kebijakan fiskal.
Kebijakan
fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui manipulasi
instrumen fiskal seperti pengeluaran pemerintah (G) dan/atau pajak (T) yang
ditujukan untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat di dalam perekonomian
(Nanga, 2005: 179). Dalam hal pembangunan ekonomi rancangan kebijakan fiskal
tidak hanya diarahkan untuk pengembangan aspek ekonomi seperti pendapatan
perkapita, pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran dan stabilitas ekonomi
tetapi juga peningkatan harkat sosial seperti pemerataan, pendidikan dan
kesehatan.
Untuk pengaruh kebijakan
peningkatan gaji PNS dan penurunan tingkat pajak terhadap permintaan agregat
dapat dijelaskan lebih lanjut dibawah ini :
a.
Peningkatan
gaji PNS
Peningkatan gaji PNS merupakan
salah satu bentuk kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy)
yang dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan permintaan agregat
dalam perekonomian. Pengaruh kebijakan pemerintah untuk melakukan
Peningkatan
gaji PNS merupakan salah satu bentuk peningkatan atas pengeluaran pemerintah
(G), termasuk kebijakan fiskal
ekspansif yang akan membuat kurva AD
bergeser ke kanan karena gaji
meningkat à pendapatan
ningkat à pendapatan
disposable meningkat à peningkatan
pengeluaran
konsumsi (∆C) atau belanja
meningkat à permintaan
agregat naik.
Penjelasannya dengan menggunakan
kurva dapat dilihat sebagai berikut : Peningkatan gaji PNS sebagai salah satu
bentuk belanja pemerintah yang mengakibatkan pengeluaran yang direncanakan yang
lebih tinggi untuk pendapatan. Jika belanja pemerintah naik sebesar ÄG maka
kurva pengeluaran yang direncanakan bergeser ke atas sebesar ÄG. Dapat dilihat
dalam gambar di bawah ini:
Kebijakan
fiskal ekspansif dalam model IS-LM
Kurva
1 berkaitan dengan
Kurva 2
Berdasarkan
gambar di atas dapat dijelaskan bahwa kebijakan ekspansif dalam pendekatan IS-LM. Kenaikan di dalam
pengeluaran pemerintah (G) akan meningkatkan pengeluaran
yang direncanakan sebesar jumlah itu untuk semua tingkat pendapatan dan menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan
.Ekuilibrium bergerak dari titik A ke titik B dan dapat
meningkatkan pendapatan dari Y1 ke Y2 dan tingkat bunga naik dari r1 ke r2. Ketika
pemerintah meningkatkan belanjanya atas barang dan jasa pengeluaran yang direncanakan
akan naik.
Kebijakan
fiskal ekspansif dalam model AD-AS à Sumber: Nanga, 2005: 183
Gambar diatas menjelaskan kebijakan fiskal
ekspansif dalam pendekatan AD-AS. Dengan adanya peningkatan pengeluaran
pemerintah, maka dengan kurva AS tertentu permintaan agregat (AD) naik dan
bergeser ke kanan dari AD0 (G0) ke AD1 (G1) sehingga mengakibatkan tingkat
harga (P) dari P0 ke P1 dan tingkat output (Y) dari Y0 ke Y1 mengalami peningkatan
b.
Penurunan
Tingkat Pajak
Penurunan tingkat pajak merupakan salah satu bentuk kebijakan fiskal ekspansif (expansionary
fiscal policy) yang dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan
permintaan agregat dalam perekonomian. Pajak
memberikan pengaruh secara tidak langsung kepada permintaan agregat melalui
pengaruhnya terhadap disposibel income. Dimana semakin rendah tarif pajak à semakin besar pendapatan disposibel à yang selanjutnya akan memberi
pengaruh pada semakin besar tingkat
konsumsi (C) à Peningkatan
tingkat konsumsi tentu saja akan menaikan permintaan agregat (Z).
Peningkatan Z ini akan menimbulkan akibat berantai (melalui keseimbangan
umum) terhadap perekonomian. Penjelasannya
dengan menggunakan kurva dapat dilihat sebagai berikut :
Pengurangan pajak sebesar ∆T secara
langsung akan menaikkan disposable income (Y . T) sebesar ∆T maka menaikkan
konsumsi sebesar MPC x ∆T.
Pada setiap tingkat pendapatan Y pengeluaran yang direncanakan sekarang akan
lebih tinggi seperti Gambar di atas ini dapat dijelaskan bahwa pengurangan
pajak sebesar ∆T
meningkatkan pengeluaran yang direncanakan sebesar MPC x ∆T untuk setiap
tingkat pendapatan ekuilibrium bergerak dari titik A ke titik B dan pendapatan
meningkat dari Y1 ke
Y2, kebijakan fiskal
memiliki dampak pengganda terhadat pendapatan. Penurunan pajak menggeser kurva
IS ke kanan. Ekuilibrium bergerak dari titik A ke titik B. Pendapatan meningkat
dari Y1 ke
Y2 dan tingkat bunga naik
dari r1 ke
r2. Karena tingkat bunga
yang lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan dalam model IS-LM lebih kecil
daripada kenaikan pendapatan dalam perpotongan keynesian.
2.
Jelaskan
pengaruh positif dan negatif pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)
terhadap perekonomian Indonesia
Jawab
:
|
Konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN
sejalan dengan dinamika hubungan
antar-bangsa di ASEAN yang menyadari pentingnya integrasi negara-negara di Asia Tenggara.
Dalam ASEAN ini dibuat berbagai persetujuan dan perjanjian yang mengatur
hubungan antar negara di segala aspek kehidupan. Untuk aspek ekonomi, ASEAN
membentuk AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) yang merupakan perjanjian untuk
melakukan perdagangan bebas. Dalam pengimplementasian AFTA, ASEAN kemudian
membentuk AEC (ASEAN Economic Community) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang
mulai berlaku dari 1 Januari 2015. MEA ini akan berdampak besar pada
perekonomian negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia kedepannya.
Pengaruh
positif dan negatif pemberlakuan MEA terhadap perekonomian Indonesia, sbb :
a. Pengaruh Positif
1. Mendorong Peningkatan Daya Saing Produk
à
Apabila
kita mepunyai daya saing yang kuat, persiapan yang matang, produk-produk
dalam negeri akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan kita mampu
memanfaatkan kehadiran MEA 2015
2. Membuka Peluang Penyerapan Tenaga Kerja
à
Para
tenaga kerja akan semakin meningkatkan tingkat profesionalitas dan bakat yang
dimilikinya. Kemudian Para tenaga kerja indonesia dapat
bekerja di negara anggota ASEAN dengan bebas dan sesuai dengan ketrampilan yang
dimilikinya,
3. Meningkatkan
Kreativitas Pengusaha à
Para
pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan menjadi semakin ketat.
4. Meningkatankan
Stabilitas Perekonomian dan Kesejahteraan
Pertemuan Senior Economic Officials Meetings ASEAN di Nay Pyi
Taw,Myanmar,pada hari minggu, 24 Agustus 2014 dalam pelaksanaan tahapan MEA menyebutkan
bahwa MEA telah memberi banyak dampak positif bagi negara-negara anggotanya, disebutkan
disana bahwa peningkatan kestabilan ekonomi indonesia sebagai berikut : penurunan kemiskinan (dari 45%
pada tahun 1990 menjadi 15,6% pada tahun 2010),
pertumbuhan
investasi Indonesia (dari US$
13,8 miliar pada tahun 2010 menjadi US$ 19,9 miliar pada tahun 2012),
Perdagangan
di kawasan ASEAN sebesar US$ 381,7 miliar pada tahun 2012).
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
kinerja MEA dalam menjalankan programnya memang benar-benar mendatangkan
dampak positif terhadap negara anggotanya terutama negara Indonesia. Dapat
dilihat bahwa Indonesia mulai mengalami kestabilan pertumbuhan ekonomi yang
baik dan menjanjikan berkat kerjasama MEA. Walaupun tahun resmi berlakunya MEA masih pada tahun 2015
mendatang namun hasil kinerja MEA sudah cukup baik.
5. Memberikan kesempatan kepada seluruh produsen untuk
mendistribusikan produknya ke pasar yang lebih luas
6. Para investor dapat memperluas ruang
investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN.
b. Pengaruh Negatif
1. Barang-barang produksi dalam negeri
terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri
yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
2. Orang-orang asing akan lebih leluasa
mengekploitasi alam indonesia.
3. Persaingan yang sangat ketat. Jika indonesia
kalah dalam bersaing maka pengangguran akan merajalela dan tentunya kemiskinan
akan semakin banyak.
3.
Jika
Bank Indonesia meningkatkan jumlah uang yang beredar, bagaimana dampaknya
terhadap GDP, pengangguran,dan inflasi?
Jawab
:
|
a.
Pengaruh
peningkatan jumlah uang beredar terhadap GDP
Pengaruh bertambahnya jumlah uang beredar di masyarakat akan meningkatkan daya beli masyarakat
sehingga masyarakat cenderung akan menambah konsumsinya melalui belanja. Hal
ini akan menyebabkan naiknya harga dikarenakan
bertambahnya permintaan dari masyarakat. Apabila masyarakat masih terus menambah pengeluarannya maka permintaan agregat akan kembali naik.
Untuk memenuhi permintaan yang semakin
bertambah tersebut, perusahaan- perusahaan
akan menambah produksinya dan menyebabkan pendapatan
nasional riil (PDB)
menjadi meningkat pula.
Menurut data
nominal PDB/GDP atas dasar harga
berlaku dalam trilyun rupiah di Indonesia .
Jumlah perputaran uang dihitung melalui pembagian antara GDP nominal dengan jumlah uang beredar selama periode 1988 – 2006 jumlah perputaran uang relatif
stabil. Sebaliknya, GDP nominal meningkat 21 kali lipat dan uang beredar meningkat hampir 32 kali lipat.
Seperti
ditunjukkan dalam grafik, pertambahan jumlah uang beredar di Indonesia hampir secepat pertambahan GDP
nominal. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa selama periode 1988 – 2006,
perubahan jumlah uang beredar di Indonesia menyebabkan perubahan yang
proporsional terhadap GDP nominal. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan
bahwa, jika perputaran uang adalah tetap, maka kuantitas uang menentukan nilai
dari output perekonomian. Dengan kata lain, perubahan output nominal yang
dicerminkan dalam tingkat harga cukup banyak dipengaruhi oleh jumlah uang
beredar. Lebih jauh dapat diartikan bahwa perubahan tingkat inflasi di
Indonesia sebagai akibat perubahan harga dalam periode tersebut cukup banyak
dipengaruhi oleh jumlah uang beredar.
b.
Pengaruh
peningkatan jumlah uang beredar terhadap pengangguran
Menurut Teori
Kuantitas Uang, Quantity
Theory of Money dimana Nilai uang ditentukan oleh supply dan demand terhadap uang.
Jumlah uang beredar yang ditentukan oleh
Bank Sentral,. Jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk melakukan transaksi bergantung pada tingkat harga
barang dan jasa yang tersedia. Semakin tinggi tingkat harga, semakin besar
jumlah uang yang diminta. Hal ini dapat menarik minat investor asing untuk
menanamkan modalnya dikarenakan semakin tinggi investasi akan menyebabkan harga saham jadi naik yang
juga akan menyebabkan semakin tinggi permintaan uang dengan tingkat bunga yang
semakin tinggi pula.
Investasi
asing yang masuk ke dalam negeri ini menyebabkan naiknya pendapatan
nasional dan pendapatan masyarakat, hal ini membuat meningkatnya daya beli
masyarakat, efeknya akan sangat baik untuk perkembangan perindustrian lokal
maupun internasional. Pertumbuhan industri semakin banyak tentu akan berdampak
positif terhadap jumlah tenaga kerja yang terserap dalam industri tersebut,
artinya pengangguran akan semakin berkurang di Indonesia.
c.
Pengaruh
peningkatan jumlah uang beredar terhadap inflasi
Dalam perekonomian Indonesia, permasalahan tingkat
inflasi merupakan indikator ekonomi makro yang sangat penting karena jika tidak
segera diatasi, tingkat inflasi mempunyai dampak negatif yang parah terhadap
perekonomian. Menurut Teori Kuantitas
Uang, Quantity
Theory of Money dimana Nilai uang ditentukan oleh supply dan demand terhadap uang.
Jumlah uang bereda ditentukan oleh Bank Sentral, sementara jumlah uang yang
diminta (money demand)
ditentukan
oleh beberapa faktor, antara lain tingkat harga rata-rata dalam perekonomian. Jumlah uang yang diminta oleh
masyarakat untuk melakukan
transaksi
bergantung pada tingkat harga barang dan jasa yang
tersedia. Semakin tinggi tingkat
harga, semakin besar jumlah uang yang diminta.
Berdasarkan teori ini, jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian menentukan nilai
uang, sementara pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan sebab utama
terjadinya inflasi. Kenaikan produksi nasional melebihi
kesempatan kerja penuh akan menyebabkan kenaikan harga yang lebih cepat dan
pada akhirnya akan menyebabkan inflasi. (Sukirno, 2006:334). Teori Fisher mengungkapkan bahwa ada
hubungan antara jumlah uang beredar mempunyai
pengaruh terhadap tingkat inflasi.
Hasil penelitian Friedman dan Schwartz menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
jelas antara pertumbuhan uang dan inflasi. Negara-negara dengan pertumbuhan
uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, sementara negara-negara
dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inlfasi yang rendah. Namun
demikian, menurut Mankiw (2003), keeratan hubungan inflasi dengan jumlah uang
beredar tidak dapat dilihat dalam jangka pendek. Teori inflasi ini bekerja
paling baik dalam jangka panjang, bukan dalam jangka pendek. Dengan demikian, hubungan antara
pertumbuhan uang dan inflasi dalam data bulanan tidak akan seerat hubungan
keduanya jika dilihat selama periode 10-tahun.
4.
Pemerintah
membuat kebijakan baru. jika pemerintah ingin menurunkan tingkat defisit
perdagangan, tetapi pemerintah juga mendorong investasi dari perusahaan
asing. Jelaskanlah mengapa kebijakan tersebut kontradiktif.
Jawab:
|
Pemerintah membuat kebijakan baru melalui penurunan tingkat
defisit perdagangan, tetapi pemerintah juga mendorong investasi dari perusahaan
asing. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan terhadap nilai tukar rupiah.
Nilai tukar Rupiah cenderung melemah disebabkan oleh
penurunan
hasil ekspor Indonesia. Nilai tukar sebuah mata uang
ditentukan oleh hubungan penawaran-permintaan (supply-demand) atas mata
uang. Dinamika
ekspor-impor memiliki dampak pada nilai tukar mata uang. Ekspor meningkatkan
permintaan atas mata uang negara eksportir, karena dalam ekspor, biasanya
terjadi pertukaran mata uang negara tujuan, dengan mata uang negara eksportir.
Pertukaran ini terjadi karena eksportir membutuhkan hasil akhir ekspor dalam
bentuk mata uang negerinya agar bisa terpakai dalam usahanya. Sebaliknya, impor
meningkatkan penawaran atas mata uang negara importir, karena dalam impor,
biasanya terjadi pertukaran mata uang negara importir dengan mata uang negara
asal.
Namun akhir-akhir ini, impor Indonesia lebih besar
daripada ekspornya, artinya telah terjadi defisit neraca perdagangan. Defisit neraca
perdagangan diartikan sebagai suatu komposisi dimana perdagangan impor lebih
tinggi dibandingkan perdagangan ekspor. Apabila defisit ini terus dibiarkan
akan mempengaruhi kinerja seluruh sektor perekonomian di Indonesia
sebagai akibat melemahkan nilai tukar Rupiah. Sehingga investor akan menarik
modalnya dari Indonesia. Alasan lain investor keluar dari Indonesia karena rencana
the Fed (bank sentral AS) untuk mengurangi Quantitative Easing (QE).
Karenanya, nilai tukar obligasi dan aset-aset finansial lain di AS akan naik,
akibatnya neraca perdagangan Indonesia yang defisit.
Menurut Erani defisit neraca perdagangan masih bisa
diselamatkan melalui penanaman modal langsung (FDI) maupun investasi
portofolio. Sebagai bentuk kebijakan baru yang kontradiktif namun tetap harus
dilaksanakan oleh pemerintah. Melalui investasi tersebut dapat membuka lapangan
kerja baru, menghasilkan barang dan jasa sehingga mampu menciptakan surplus dan
meningkatkan eksopr Indonesia ke negara lain sehingga dapat menstabilkan neraca
perdagangan Indonesia.
5.
Menurut
pendapat saudara apakah dampak positif dan negatif perpanjangan kontrak
freeport dipandang dari sisi Ekonomi Makro dan mengenyampingkan unsur
politik?
Jawab
:
|
·
Dampak
positif
1.
Memberikan manfaat terhadap
pertumbuhan ekonomi à bagi
pemerintah pusat, provinsi, dan lokal di Indonesia, dan bagi ekonomi Papua dan
Indonesia secara keseluruhan. Manfaat-manfaat langsung bagi Pemerintah
Indonesia itu mencakup pajak, royalti, dividen, pembiayaan, dan dukungan
langsung lainnya.
2. Mengurangi
pengangguran karena tersedianya lapangan kerja à menciptakan lapangan kerja dan
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang tinggi, saat ini tercatat sekitar
15.000 orang sudah ambil bagian dalam berbagai posisi dan keterampilan kerja.
3. Meningkatkan
investasi di Indonesia dimana freeport Indonesia telah berinvestasi à
sebesar 7,7 milyar dolar AS dalam
infrastruktur. Di dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani bersama Gubernur
Papua, Freeport Indonesia telah berkomitmen untuk menyumbang pasir sisa tambang
(Sirsat) sebagai bahan bangunan dalam pembangunan prasarana di Provinsi Papua,
termasuk untuk jalan raya dan sarana umum, Kontribusi langsung bagi Indonesia
mencakup investasi dalam pembangunan prasarana di Provinsi Papua, seperti
pusat-pusat permukiman, pembangkit tenaga listrik, bandar udara dan laut, jalan
raya, jembatan, sarana instalasi pengolahan limbah, dan sistem komunikasi
modern. Prasarana sosial yang disediakan oleh perusahaan mencakup sekolah,
asrama, rumah sakit dan klinik, rumah ibadah, sarana rekreasi, dan pengembangan
usaha kecil dan menengah.
·
Dampak
Negatif
Operasionalisasi PT. Freeport Indonesia di Mimika, Papua telah
menyumbang banyak kerugian bagi Papua secara khusus dan bagi Indonesia secara
umum. Kerugian tersebut diantaranya:
1.
PT.
Freeport Indonesia telah melakukan penambangan emas tanpa ijin selama 30 tahun.
Penambangan emas dilakukan pada gunung
Erstberg selama 30 tahun tanpa ijin (berdasarkan Kontrak Karya I tidak ada
kesepakatan penambangan berupa emas hanya tembaga, perak, molydenum).
2.
PT.
Freeport Indonesia hanya mampu menambah pendapatan Pemerintah Pusat sebesar US$
3,4 Milyar (sampai dengan desember 2013) dan Pemerintah daerah Papua sebesar
US$ 7,7 Milyar (dalam bentuk infrastruktur). Pendapatan yang diperoleh
pemerintah terbilang tidak sebanding dengan banyaknya sumber daya alam (berupa
emas, perak, tembaga) Indonesia yang di eksploitasi oleh PT. Freeport Indonesia
dan juga biaya kerusakan dan pencemaran lingkungan yang harus ditanggung oleh
pemerintah dikemudian hari.
3.
PT.
Freeport Indonesia belum mampu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat asli
Papua melalui penyerapan tenaga kerja.
Menurut data Freeport, perusahaan mampu menyediakan lapangan kerja dan
mampu menyerap tenaga kerja dengan mempekerjakan 12.000 karyawan langsung dan
19.000 kontraktor.Namun, jika dilihat berdasarkan presentasenya hanya beberapa
persen saja masyarakat Papua asli yang terkena dampak langsung dari operasional
(Suku Kamoro) yang dapat bekerja di perusahaan
tersebut.Hal ini menjadikan demonstrasi atau protes sering kali disekitar oleh
perusahaan.
4.
PT.
Freeport Indonesia hanya menyumbang devisa yang sangat kecil bagi negara. Jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan
selaku pengelola sumber daya alam dan Negara Indonesia selaku pemilik sumber
daya alam, devisa yang diperoleh dari royalti, pajak, deviden dan retribusi
dapat dikatakan sangat kecil dan merugikan negara. Karena yang pertama,
selama masa Kontrak Karya I atau sekitar 30 tahun terhitung dari tahun
1967-1991 perusahaan tidak membayar royalti sedikitpun kepada Pemerintah
Indonesia dan pada Kontrak Karya II perusahaan baru membayar royalti. Royalti
yang diberikan pun terbilang amat sangat sedikithanya memperoleh 1% - 3,5% dari
100% untuk tembaga dan 1% flat fixed dari 100% untuk logam mulia seperti
emas dan perak. Royalti ini juga bergantung pada harga konsentrat tembaga,
serta berat kotor produk.Yang kedua,untuk pajak (pajak penghasilan juta
dan pajak lainnya) maupun deviden dan retribusi terbilang sangat kecil
(semuanya ini diklaim perusahaan mencapai US$ 15,2 Milyar sampai dengan
desember 2013).
SUMBER :
Association of
Southeast ASIAN Nations (2008). Asean
Economic Community Blueprint.
Jakarta.
ASEAN Secretariat.
Hamsky,
2009. Dampak Operasional Pt. Freeport
Pada Kehidupan Suku Kamoro. Program S1
Ilmu Hubungan
Internasional, Fisip, Universitas Mulawarman
Menuju ASEAN Economic Community
2015. Jakarta:
Kementrian Perdagangan Republik
Indonesia.
Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi. PT Raja Grafindo :
Jakarta
Rosya
dkk., 2013. Analisis Penawaran Agregat
Dan Permintaan Agregat di Sumatera Barat Jurnal
Kajian Ekonomi :
Padang
Santoso, 2014. Individual Project: Analisa Dampak Asean Economic Community (Aec) Pada
Perekonomian
Indonesia. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Gadjah
Mada: Yokyakarta
Wangke, 2014. Info singkat hubungan
internasional Peluang
Indonesia Dalam Masyarakat
Ekonomi Asean 2015: Jakarta