Tema : Tumbuh
dan Berkembang Bersama Masyarakat Sumatera Barat
Sub
Tema : Kiprah Semen Padang Terhadap
Kebangkitan Usaha Kecil di Sumbar
Judul
Karya : Peci Baringin Jaya Go Internasional Bersama Semen Padang
Karya : Siti Khairani Elhakim , Mahasiswi Program Studi
Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian Universitas Andalas,
Padang
Menghadapi Pasar Bebas ASEAN 2015,
Sumatera Barat (Sumbar) sebagai salah satu provinsi di Negara Indonesia telah
memiliki keunggulan berupa banyaknya industri kreatif yang dikenal dengan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mulai
tumbuh dan berkembang. Menurut Korten (1984), masa pascaindustri akan
menghadapi kondisi-kondisi baru yang berbeda dengan kondisi di masa industri,
di mana potensi-potensi baru dewasa ini sebenarnya dapat memperkokoh
kesejahteraan, keadilan, kelestarian rakyat. Titik pusat perhatiannya adalah
pada pendekatan arah pembangunan yang berpihak kepada rakyat.
Namun nyatanya, rakyat masih kurang
mendapat perhatian, salah satunya dalam pengembangan usaha kecil milik rakyat,
sebagaimana yang disampaikan oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dalam rapat
koordinasi Kementerian Perindustrian dengan pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota tahun 2015 wilayah Sumatera dan Kalimantan, di Aula PT Semen
Padang, Kota Padang, Selasa 24 Februari 2015 lalu mengenai setidaknya 90 persen
UMKM di Sumbar ini yang menjadi perhatian bersama dan dibantu dalam peningkatan
usahanya sehingga pemerintah daerah pun berkewajiban untuk mendorong, mendukung,
serta memfasilitasi BUMN dalam menyalurkan dana kemitraan terhadap UMKM.
Menjawab harapan besar pemerintah Sumbar
tersebut, ternyata PT Semen Padang sebagai Industri terbesar di Ranah Minang
telah terlebih dahulu menyadari hal ini, sesuai dengan slogan PT Semen Padang
"Kami telah berbuat sebelum orang
lain memikirkannya". Melalui Corporate
Social Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu aspek sistem
manajemen dalam SMSP (Sistem Manajemen Semen Padang), memiliki perhatian khusus
untuk pengembangan UMKM yang ada di Sumatera Barat.
Menurut Data CSR PT Semen Padang, sejak
tahun 1987 PT Semen Padang sudah menyalurkan dana untuk program kemitraan
sekitar Rp 90 miliar, tahun 2013 Rp 19 miliar. Kemudian tahun 2014 sudah
menyalurkan dana pinjaman bergulir untuk UMKM di Sumbar sebesar Rp 9,9 miliar
dengan rincian pada bulan November Rp 6,4 miliar dan pada bulan Desember
sebesar Rp 3,5 miliar. Bak orang yang sedang memancing, PT Semen Padang tidak
hanya sekadar memberi ikan namun juga memberikan peralatan memancing serta
berbagi cara untuk menangkap ikan yang baik dan benar agar nantinya mampu
mendapatkan ikan dengan sendirinya. Maksudnya bukan hanya bantuan berupa
penyaluran dana sebagai modal usaha saja yang telah dilakukan oleh PT Semen
Padang terhadap UMKM tersebut, tetapi juga membekali dengan motivasi
berwirausaha, sharing dengan
pengusaha sukses, tips dan trik manajemen usaha yang baik agar mampu menambah
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengikutsertaan pada pameran dalam dan luar
negeri, sehingga akhirnya mitra binaan mampu mandiri, berkelanjutan serta
bersaing dengan UMKM lainnya yang ada di dalam maupun di luar negeri.
Sistem Kemitraan yang disebut juga
dengan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai program unggulan CSR PT
Semen Padang, memiliki tujuan untuk saling berbagi ilmu dan wawasan mengenai
pengembangan UMKM di Sumbar dalam mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan,
baik untuk UMKM yang baru maupun UMKM yang telah menjadi mitra binaan PT Semen
Padang. Pelatihan ini dilakukan rutin setiap tahunnya sejak tahun 2003 untuk
lebih kurang 2.000 UMKM. Pelatihan manajemen yang dilaksanakan pada 25-26 Maret 2013 di
Hotel Rocky, diberikan kepada 219 UMKM baru calon mitra binaan yang berasal
dari berbagai sektor usaha yang tersebar di kabupaten/kota di Sumbar.
Rinciannya sebagai berikut, sektor industri sebanyak 65 UMKM, perdagangan 53
UMKM, jasa 44 calon UMKM, perkebunan 38 UMKM, dan lainnya 19 UMKM.
Sedangkan
wilayah penyebarannya terdiri dari, Dharmasraya sebanyak 98 UMKM, Kota Padang
85 UMKM, Kabupaten Solok 10 UMKM, Kabupaten Tanahdatar 8 UMKM, Kabupaten
Pesisir Selatan 5 UMKM, dan lainnya 13 UMKM. Dan khusus 100 UMKM mitra binaan mengikuti pelatihan packaging kemasan pada hari Rabu, 27 Maret 2013. Tahun berikutnya PT Semen Padang kembali melaksanakan
pelatihan dengan tema 'Sharing Knowledge'
pada 17 Desember 2014, tercatat ada
sebanyak 180 kelompok UMKM yang terdiri dari 101 UMKM yang baru dan 79 UMKM
yang sudah menjadi mitra binaan PT Semen Padang di 11 kabupaten atau kota
Sumbar di Gedung Serba Guna Semen Padang, di mana para mitra binaan ini telah
menjalani beberapa tahap mulai dari kategori tidak mampu, mampu hingga menjadi
mandiri dalam jangka waktu kurang lebih 6 tahun.
Program pelatihan ini merupakan wujud
konkret visi PT Semen Padang dalam meletakkan pengembangan sektor UMKM dan
koperasi dengan basis prinsip Triple
Bottom Line yaitu perusahaan akan tumbuh dan berkembang bersama masyarakat
dan lingkungan, jelaslah bahwa PT Semen
Padang bukanlah sebuah perusahaan yang apatis
namun memiliki loyalitas yang sangat tinggi untuk turut serta menyejahterakan
masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya,
di mana hingga sekarang telah tercatat yang menjalani pembinaan dalam
program CSR PT Semen Padang ini ada sekitar 5.700 UMKM di Sumbar.
Dari ribuan UMKM yang mulai tumbuh dan
berkembang berkat PT Semen Padang , kini salah satu UMKM Binaan PT Semen Padang
mengalami perkembangan pesat, UMKM ini telah mencoba masuk ke kancah nasional
bahkan internasional, kali ini yang menjadi usungan dari CSR PT Semen Padang
adalah Peci Nasional yaitu usaha dari kelompok Baringin Jaya yang merupakan
hasil karya warga Kelurahan Baringin Kecamatan Lubuk Kilangan. Berdasarkan kunjungan
lapangan penulis, kelompok usaha ini awalnya bernama Sepakat. Kelompok Sepakat masih menggunakan cara lama
atau tradisional yang bersandarkan pada pengalaman dan sangat terbatas dari
segi modal, model dan pasar.
Walaupun demikian, kelompok usaha yang
beranggotakan 15 orang ini sangat produktif dan potensial untuk dikembangkan
karena sudah sejak lama memproduksi bagian dalaman peci untuk pengusaha peci
yang ada di Sumatera Barat. Kelompok usaha yang sebelumnya pernah di bina oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat ini dipimpin oleh Dasril Tanjung selaku Kepala RT 3 RW
1 Kelurahan Baringin Kecamatan Lubuk Kilangan. Beliau selalu berupaya agar
kelompok usaha ini tetap bertahan dan berkembang hingga pada akhirnya bertemu
dengan pihak CSR PT Semen Padang dan
alhasil Semen Padang pun tertarik untuk memberikan pembinaan terhadap
kelompok usaha ini. Artinya keunggulan komparatif yang dimiliki oleh warga
Baringin Jaya ini dilirik oleh PT. Semen Padang dan dibantu untuk lebih
menggali potensi yang sudah ada hingga menjadi keunggulan kompetitif yang mampu membuatnya terus tumbuh dan berkembang.
Upaya
yang dilakukan PT Semen Padang mulai dari penyediaan bahan dasar pembuat
peci, tenaga ahli, pemasaran, pembuatan kotak, merk dan logo peci Baringin Jaya yang kemudian mengikutsertakannya
dalam ivent Islamic Fashion Festival
(IFF) di Kota Padang. Pada pagelaran itu, peci nasional Baringin Jaya ikut
melenggok diatas catwalk bersama
dengan busana yang dirancang oleh designer
Malaysia Dt. Reza dan designer
Jakarta Buyung Rais. Tampilan yang sangat fashionable
dan bisa dipakai dalam kondisi apapun membuat Peci Baringin Jaya mendapatkan
orderan untuk memenuhi pasar nasional seperti di Pusat perbelanjaan di Kota
Jakarta salah satunya di Mall Matahari
Jakarta hingga kancah internasional seperti Malaysia. Kemudian sebagai salah satu
upaya agar produksi terus meningkat maka akan lebih baik bila karya dari
Baringin Jaya ini menjadi salah satu bagian dari Tunjangan Hari Raya (THR) yang
akan dibagikan oleh PT Semen Padang kepada seluruh pegawainya menjelang Hari
Lebaran Idul Fitri
Terlihat jelas bahwa PT Semen Padang
yang telah mencapai usia 105 tahun ini terus tumbuh dan berkembang bersama
masyarakat Sumbar. Melalui PKBL dari CSR PT Semen Padang memiliki
peran yang sangat besar dalam memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap
kali menerpa UMKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi serta membangkitkan
usaha kecil yang ada di Sumbar . Hingga banyak manfaat yang
diperoleh, selain menunjang pengembangan UMKM
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat juga
berdampak pula terhadap kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian
Sumbar ke depannya.
Harapan besar dari masyarakat Sumbar pun
bermunculan agar PT Semen Padang tetap mempertahankan program ini, melalui
pengembangan terhadap UMKM dalam hal kondisi kerja, promosi usaha baru, akses
informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM,
ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis,
dan kompetisi. Sehingga bukan hanya Peci Baringin Jaya saja yang nantinya maju
ke kancah internasional tetapi juga akan
turut menyusul UMKM - UMKM seperti Peci Baringin Jaya lainnya. Ini
artinya, Tanpa disadari PT Semen Padang telah membantu mempersiapkan UMKM
Sumbar menghadapi Pasar Bebas Asean 2015. Sehingga era MEA 2015 bukanlah
tantangan tetapi peluang besar bagi Negara Indonesia terkhusus Sumatera Barat
untuk turut bersaing dalam hiruk pikuk MEA
2015 yang mulai berlaku pada akhir Desember 2015 nantinya. (*)