Sabtu, 23 Mei 2015

Peci Baringin Jaya Go Internasional Bersama Semen Padang

Tema : Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat Sumatera Barat
Sub Tema : Kiprah Semen Padang Terhadap Kebangkitan Usaha Kecil di Sumbar
Judul Karya : Peci Baringin Jaya Go Internasional Bersama Semen  Padang
Karya :  Siti Khairani Elhakim , Mahasiswi Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang
Menghadapi Pasar Bebas ASEAN 2015, Sumatera Barat (Sumbar) sebagai salah satu provinsi di Negara Indonesia telah memiliki keunggulan berupa banyaknya industri kreatif yang dikenal dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang  mulai tumbuh dan berkembang. Menurut Korten (1984), masa pascaindustri akan menghadapi kondisi-kondisi baru yang berbeda dengan kondisi di masa industri, di mana potensi-potensi baru dewasa ini sebenarnya dapat memperkokoh kesejahteraan, keadilan, kelestarian rakyat. Titik pusat perhatiannya adalah pada pendekatan arah pembangunan yang berpihak kepada rakyat. 
Namun nyatanya, rakyat masih kurang mendapat perhatian, salah satunya dalam pengembangan usaha kecil milik rakyat, sebagaimana yang disampaikan oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dalam rapat koordinasi Kementerian Perindustrian dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tahun 2015 wilayah Sumatera dan Kalimantan, di Aula PT Semen Padang, Kota Padang, Selasa 24 Februari 2015 lalu mengenai setidaknya 90 persen UMKM di Sumbar ini yang menjadi perhatian bersama dan dibantu dalam peningkatan usahanya sehingga pemerintah daerah pun berkewajiban untuk mendorong, mendukung, serta memfasilitasi BUMN dalam menyalurkan dana kemitraan terhadap UMKM.
Menjawab harapan besar pemerintah Sumbar tersebut, ternyata PT Semen Padang sebagai Industri terbesar di Ranah Minang telah terlebih dahulu menyadari hal ini, sesuai dengan slogan PT Semen Padang "Kami telah berbuat sebelum orang lain memikirkannya". Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu aspek sistem manajemen dalam SMSP (Sistem Manajemen Semen Padang), memiliki perhatian khusus untuk pengembangan UMKM yang ada di Sumatera Barat.
Menurut Data CSR PT Semen Padang, sejak tahun 1987 PT Semen Padang sudah menyalurkan dana untuk program kemitraan sekitar Rp 90 miliar, tahun 2013 Rp 19 miliar. Kemudian tahun 2014 sudah menyalurkan dana pinjaman bergulir untuk UMKM di Sumbar sebesar Rp 9,9 miliar dengan rincian pada bulan November Rp 6,4 miliar dan pada bulan Desember sebesar Rp 3,5 miliar. Bak orang yang sedang memancing, PT Semen Padang tidak hanya sekadar memberi ikan namun juga memberikan peralatan memancing serta berbagi cara untuk menangkap ikan yang baik dan benar agar nantinya mampu mendapatkan ikan dengan sendirinya. Maksudnya bukan hanya bantuan berupa penyaluran dana sebagai modal usaha saja yang telah dilakukan oleh PT Semen Padang terhadap UMKM tersebut, tetapi juga membekali dengan motivasi berwirausaha, sharing dengan pengusaha sukses, tips dan trik manajemen usaha yang baik agar mampu menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengikutsertaan pada pameran dalam dan luar negeri, sehingga akhirnya mitra binaan mampu mandiri, berkelanjutan serta bersaing dengan UMKM lainnya yang ada di dalam maupun di luar negeri.
Sistem Kemitraan yang disebut juga dengan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai program unggulan CSR PT Semen Padang, memiliki tujuan untuk saling berbagi ilmu dan wawasan mengenai pengembangan UMKM di Sumbar dalam mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan, baik untuk UMKM yang baru maupun UMKM yang telah menjadi mitra binaan PT Semen Padang. Pelatihan ini dilakukan rutin setiap tahunnya sejak tahun 2003 untuk lebih kurang 2.000 UMKM. Pelatihan manajemen yang dilaksanakan pada 25-26 Maret 2013 di Hotel Rocky, diberikan kepada 219 UMKM baru calon mitra binaan yang berasal dari berbagai sektor usaha yang tersebar di kabupaten/kota di Sumbar. Rinciannya sebagai berikut, sektor industri sebanyak 65 UMKM, perdagangan 53 UMKM, jasa 44 calon UMKM, perkebunan 38 UMKM, dan lainnya 19 UMKM.
Sedangkan wilayah penyebarannya terdiri dari, Dharmasraya sebanyak 98 UMKM, Kota Padang 85 UMKM, Kabupaten Solok 10 UMKM, Kabupaten Tanahdatar 8 UMKM, Kabupaten Pesisir Selatan 5 UMKM, dan lainnya 13 UMKM. Dan khusus 100 UMKM mitra binaan mengikuti pelatihan packaging kemasan pada hari Rabu, 27 Maret 2013. Tahun berikutnya PT Semen Padang kembali melaksanakan pelatihan dengan tema 'Sharing Knowledge' pada 17 Desember 2014,  tercatat ada sebanyak 180 kelompok UMKM yang terdiri dari 101 UMKM yang baru dan 79 UMKM yang sudah menjadi mitra binaan PT Semen Padang di 11 kabupaten atau kota Sumbar di Gedung Serba Guna Semen Padang, di mana para mitra binaan ini telah menjalani beberapa tahap mulai dari kategori tidak mampu, mampu hingga menjadi mandiri dalam jangka waktu kurang lebih 6 tahun.  
Program pelatihan ini merupakan wujud konkret visi PT Semen Padang dalam meletakkan pengembangan sektor UMKM dan koperasi dengan basis prinsip Triple Bottom Line yaitu perusahaan akan tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan lingkungan, jelaslah  bahwa PT Semen Padang bukanlah sebuah perusahaan yang apatis namun memiliki loyalitas yang sangat tinggi untuk turut serta menyejahterakan masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya,  di mana hingga sekarang telah tercatat yang menjalani pembinaan dalam program CSR PT Semen Padang ini ada sekitar 5.700 UMKM di Sumbar.
Dari ribuan UMKM yang mulai tumbuh dan berkembang berkat PT Semen Padang , kini salah satu UMKM Binaan PT Semen Padang mengalami perkembangan pesat, UMKM ini telah mencoba masuk ke kancah nasional bahkan internasional, kali ini yang menjadi usungan dari CSR PT Semen Padang adalah Peci Nasional yaitu usaha dari kelompok Baringin Jaya yang merupakan hasil karya warga Kelurahan Baringin Kecamatan Lubuk Kilangan. Berdasarkan kunjungan lapangan penulis, kelompok usaha ini awalnya bernama Sepakat.  Kelompok Sepakat masih menggunakan cara lama atau tradisional yang bersandarkan pada pengalaman dan sangat terbatas dari segi modal, model dan pasar.
Walaupun demikian, kelompok usaha yang beranggotakan 15 orang ini sangat produktif dan potensial untuk dikembangkan karena sudah sejak lama memproduksi bagian dalaman peci untuk pengusaha peci yang ada di Sumatera Barat. Kelompok usaha yang sebelumnya pernah di bina oleh Dinas  Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat ini dipimpin oleh Dasril Tanjung selaku Kepala RT 3 RW 1 Kelurahan Baringin Kecamatan Lubuk Kilangan. Beliau selalu berupaya agar kelompok usaha ini tetap bertahan dan berkembang hingga pada akhirnya bertemu dengan pihak CSR PT Semen Padang dan  alhasil Semen Padang pun tertarik untuk memberikan pembinaan terhadap kelompok usaha ini. Artinya keunggulan komparatif yang dimiliki oleh warga Baringin Jaya ini dilirik oleh PT. Semen Padang dan dibantu untuk lebih menggali potensi yang sudah ada hingga menjadi keunggulan kompetitif yang mampu   membuatnya terus tumbuh dan berkembang.
Upaya  yang dilakukan PT Semen Padang mulai dari penyediaan bahan dasar pembuat peci, tenaga ahli, pemasaran, pembuatan kotak, merk dan logo peci Baringin Jaya yang kemudian mengikutsertakannya dalam ivent Islamic Fashion Festival (IFF) di Kota Padang. Pada pagelaran itu, peci nasional Baringin Jaya ikut melenggok diatas catwalk bersama dengan busana yang dirancang oleh designer Malaysia Dt. Reza dan designer Jakarta Buyung Rais. Tampilan yang sangat fashionable dan bisa dipakai dalam kondisi apapun membuat Peci Baringin Jaya mendapatkan orderan untuk memenuhi pasar nasional seperti di Pusat perbelanjaan di Kota Jakarta salah satunya di Mall Matahari Jakarta hingga kancah internasional seperti Malaysia. Kemudian sebagai salah satu upaya agar produksi terus meningkat maka akan lebih baik bila karya dari Baringin Jaya ini menjadi salah satu bagian dari Tunjangan Hari Raya (THR) yang akan dibagikan oleh PT Semen Padang kepada seluruh pegawainya menjelang Hari Lebaran Idul Fitri
Terlihat jelas bahwa PT Semen Padang yang telah mencapai usia 105 tahun ini terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Sumbar. Melalui  PKBL dari CSR PT Semen Padang memiliki peran yang sangat besar dalam memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UMKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi serta membangkitkan usaha kecil yang ada di Sumbar . Hingga banyak manfaat yang diperoleh, selain menunjang pengembangan UMKM  untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat juga berdampak pula terhadap kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Sumbar ke depannya.
Harapan besar dari masyarakat Sumbar pun bermunculan agar PT Semen Padang tetap mempertahankan program ini, melalui pengembangan terhadap UMKM dalam hal kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi. Sehingga bukan hanya Peci Baringin Jaya saja yang nantinya maju ke kancah internasional tetapi juga akan  turut menyusul UMKM - UMKM seperti Peci Baringin Jaya lainnya. Ini artinya, Tanpa disadari PT Semen Padang telah membantu mempersiapkan UMKM Sumbar menghadapi Pasar Bebas Asean 2015. Sehingga era MEA 2015 bukanlah tantangan tetapi peluang besar bagi Negara Indonesia terkhusus Sumatera Barat untuk turut bersaing dalam hiruk pikuk MEA 2015 yang mulai berlaku pada akhir Desember 2015 nantinya. (*)


Jumat, 15 Mei 2015

Transformasi Petani Menjadi Pengusaha Sukses Jagung F1 Aina


Setiap orang memiliki pengalaman yang menarik dalam memperjuangkan hidup dan kehidupannya, begitu juga yang dialami oleh salah seorang petani kecilyang pada akhirnya sukses menjadi pengusahadan mampu mendapatkan penghasilan hingga jutaan rupiah dalam sehari.Imam Ike Santosa (41) bersama isterinya Marlina (40) tidak menyangka, usaha ini ternyata berkembang pesat, jauh diluar dugaannnya. Pondok jagung super manis F1 Aina ini berada sekitar 5 km dari pusat kota Payakumbuh, dipinggir Jalan Raya Bukittinggi – Payakumbuh , tepatnya di Koto Baru , Batu Hampar, Piladang. Lokasi yang strategis ini membuatnya selalu ramai didatangi pengunjung .Tidak jarang semua pekerja terlihat sibuk menyelesaiakan pekerjaannya masing – masing, baik itu membersihkan jagung, mengolah produk inovasi, memasak serta melayani konsumen , menariknya pemilik F1 Aina tidak enggan dan ikut turun langsung melayani konsumen dan melakukan pekerjaan lainnya.

Mau tau cerita selengkapnyaaa? Cek website kita yuuk, di
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com