Jika
Saya Menjadi … ?
“Beranilah bermimpi besar”. Kalimat ini
merupakan salah satu motto hidup saya. Saya senang merangkai mimpi baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek , kemudian membuatnya menjadi matriks
sehingga harus diiringi dengan usaha keras untuk mewujudkannya. Hal ini
bertujuan agar hidup menjadi lebih terarah.
Untuk
mimpi jangka pendek , saya mulai mencoba melatih diri melalui organisasi. Dua
organisasi yang saya ikuti di masa kuliah ini telah memberikan pengalaman lebih
dalam hidup saya. Menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI)
telah membawa saya meraih juara 2 pada LKTI Nasional yang dilaksanakan oleh DPW
1 POPMASEPI pada Desember 2013 lalu di UMN-AW Sumatera Utara Medan. Kemudian
melalui UKM Genta Andalas telah membuat mimpi saya untuk tampil didepan ribuan
orang terwujud, yaitu ketika menjadi pembicara dalam pengenalan UKM di
Auditorium Unand saat Bakti Maba Unand Agustus lalu,menjadi MC Formal pada
beberapa acara selain itu juga bertemu dalam wawancara langsung bersama Rektor
Unand (Awal September 2014 lalu) dan WR 1, WR 2, WR 3 dan WR 4 dalam
menjalankan tugas untuk mencari berita dari genta andalas. Walaupun aktif dalam
organisasi , saya tidak pernah mengabaikan perkuliahan saya, selalu berusaha melakukan
yang terbaik untuk setiap mata kuliah, karena tanggungjawab kepada orang tua
diakhir semester adalah hasil studi yang sudah dilalui pada semester tersebut. Alhamdulillah
beberapa mimpi jangka pendek sudah tercapai..
Untuk
mimpi jangka panjang, Saya ingin menjadi Pemimpin tertinggi (Direktur) pada
salah satu institusi yang ada di kampung halaman saya, yaitu Politeknik
Pertanian Payakumbuh. Kenapa? Pertama karena saya merupakan putri satu – satu
nya dari tiga bersaudara, sehingga sebagai salah satu bentuk bakti kepada kedua
orang tua, saya dan keluarga saya nantinya akan tinggal bersama orang tua
dikampung halaman, sembari membantu mereka melanjutkan usaha keluarga “Toko
Aneka Motor” yang telah dirintis sejak 20 tahun lalu. Selanjutnya karena
pertanian akan terus menjadi perbincangan besar masyarakat dunia, karena no farm no food, no food no life. Ayah
saya yang telah bekerja di Politani tersebut, senang membangun diskusi hangat
bersama saya mengenai pertanian di Indonesia, hal ini mendorong saya untuk
memiliki semangat juang lebih mengatasi kritisi banyak orang tentang pertanian
Indonesia. Memang tidak mudah, tetapi dari pribadi kami telah berusaha membuat
rencana rencana pertanian yang baik mulai dari skala kecil, seperti
memanfaatkan lahan sempit untuk budidaya tanaman tertentu, dirumah kami mencoba
membuat tabulampot , untuk kedepannya insyaAllah akan membeli lahan dan
mengembangkan nya menjadi sistem pertanian terpadu yang baik. Menurut saya ,
menjadi pemimpin pada sebuah institusi pertanian dan juga diiringi dengan
aplikasi langsung ilmu akan menjadi dua hal yang saling mendukung untuk
Pertanian Indonesia yang lebih baik kedepannya. Semoga saja, Amin….
TAPI, satu hal yang selalu menyita
waktu saya adalah memikirkanmu sakit, saya tau, Tuhan tidak akan pernah memberi
cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Itu berarti, masih ada peluang
sembuh total untuk saya. Tuhan juga Maha pembolak balik hati manusia, terkadang
saya merasa kuaat sekali, terkadang rapuh dan hancur sekali. Tengah September 2014
lalu papa menegur saya, perkembangannya mulai menurun, say sudah tidak meminum
ramuan dedaunan itu lagi, kenapa? Karena saking kuatnya khasiat obat itu, akan
berdampak buruk terhadap bagian tertentu, tentu saja saya takut, maka saya hentikan.
Beliau mengatakan, “ hidupmu untuk sembuh total , usahakan S1 ini sembuh,
hingga bisa melanjutkan ke S2, sukses meraih cita – cita menjadi direktur,
dan tinggal bersama kami hingga masa tua, lalu dua hal terpenting untuk masa depanku? sungguh sakit, sungguh miris kawan, ntah apalagi yang bisa dilakukan
gadis 20 tahun ini :'(